Ketika tulisan ini
di buat 18 agustus 2013. Mesir kembali berguncang, setelah revolusi mesir yang
menggulingkan pemerintahan hosni mubarak pada awal 2011 . kerusuhan demonstrasi
tidak juga berkurang. Setelah pemimpin yang terpilih secara demokratis yaitu
Muhammad mursi, pihak miter justru meng-kudeta nya. tentu terjadilah perpecahan
di kubu pendukung presiden mursi dengan pihak militer.
Bak perang sungguhan, tentara militer menggunakan senjata dengan peluru
tajam hingga menewaskan ribuan demonstran. Di kutip dari kantor berita Reuters, Sabtu 17 Agustus
2013, melansir Perdana Menteri Mesir Hazem el-Beblawi menyalahkan Ikhwanul
Muslimin dalam pertumpahan darah di negaranya. Ia berpendapat sikap keras
kepala Ikhwanul Muslimin yang terus menentang negara dengan menggalang unjuk
rasa besar, merupakan pemicu tewasnya ratusan orang di Mesir. Untuk itu Beblawi
mengusulkan pembubaran Ikhwanul Muslimin sampai ke akar-akarnya, dan perburuan
besar-besaran terhadap seluruh anggota Ikwanul Muslimin di seluruh penjuru
Mesir.” ujar Beblawi.
Sedangkan dari pihak ikhwanul muslimin sendiri mengklain 2000 anggotanya
tewas akibat bentrokan yang terjadi. Dari Media massa elektronik di beritakan
bahwa pihak militer menggunakan peluru tajam untuk membubarkan demonstran,
bahkan dalam beberapa demonstrasi pihak pemerintah justru menggunakan sinper, bulldozer, dan helicopter untuk membubarkan demonstran.
Di kutip dari media online, viva.co.id
“Ini pertama
kali kami ditembaki dari helikopter. Ada juga orang yang menembaki kami dari
jendela gedung. Laki-laki, gadis, perempuan tua, anak-anak, semua diserang,”
kata Said Mohamed, salah satu pengunjuk rasa yang bergabung dalam demonstrasi
“Jumat Amarah.”
Internasional mengutuk kejadian ini dan memberikan peringatan
keras. Diantaranya Amerika serikat
mengancam akan menghentikan bantuan kepada mesir, jerman mengancam menghentikan
ekspor senjata kepada mesir dan beberapa Negara lain yang berencana menarik
kedutaannya dari sana.
saya kira, Indonesia
memang cukup di segani di mesir, secara historical dan berbagai kepentingan. Dan
saya kira, presiden republic Indonesia sudah cukup tegas memberikan pernyataan tanggapannya
terhadap yang terjadi di mesir. Tentu yang menjadi masalah bukan hanya
kontribusi Indonesia untuk mesir, tetapi juga keadaan WNI yang sewaktu-waktu
dapat mengancam.
Banyak pihak justru menuding bahwa presiden RI tidak
bertindak apapun untuk mesir. Sedangkan mereka yang menuding itu pun mungkin tidak
tahu akar masalah yang di hadapi bangsa mesir. Tentu presiden juga harus
mempertimbangkan apa seharusnya kontribusi yang di berikan. Agar hubungan baik
tetap terjaga dengan mesir. Banyak opsi yang berikan oleh para pakar, mulai
dari penarikan kedutaan sampai efakuasi WNI.
Namun, Dubes Indonesia untuk mesir meyatakan bahwa keadaan
disini masih terkontrol, berbeda dengan revolusi mesir 2011, saat ini kebutuhan
pokok masih bisa masuk, sehingga belum dinyatakan genting. Pihak kedutaan pun
memberikan langkah langkah yang bijak. Dengan melarang wni untuk mendekat ke
kerumunan massa demonstran. Sehingga sampai saat ini, belum ada korban dari
wni.
Itulah peran pemerintah dalam menanggapi peristiwa yang
terjadi di Mesir. Saya kira, hendaknya kita lebih menghargai usaha yang di lakukan
pemerintah. Sebagai seorang muslim, lebih mulia tentu kita mendoakan saudara
kita sesama muslim.
Saya kira, Ketika sebagian dari kita berkoar koar, berambisi untuk melakukan sesuatu bagi mesir mereka
lupa dengan nasib bangsa nya sendiri. Sebagian dari kita heboh dan menangis meringis
melihat nasib orang mesir.
Entahlah, apakah hanya untuk sebuah sensasi belaka karena
pemilu 2014 sudah di depan mata atau mereka dan kelompoknya ingin di kenal luas
sebagai kelompk islam yang solider ! bentuk sebuah nafsu dunia. ataukah
mungkin, mereka tidak mengetahui atau pura pura tidak tahu tentang nasib
muslimin bangsanya sendiri.
Betapa banyak di kota kota, di desa dan di pelosok muslimin
rela menjual akidah nya sebagai seorang muslim hanya untuk sekardus indomie.
Indonesia adalah Negara muslimin terbesar di dunia. dimana logika sehat kita
ketika di Negara muslimin terbesar di dunia dengan keberlimpahan sumberdaya
alam yang megah tetapi masih ada orang islam yang kelaparan !
Dimana logika sehat kita sebagai muslim justru meringis
menangisi mesir di depan kamera. Dan berbondong bondong melakukan aksi
solidaritas penggalangan dana dan misi kemanusiaan jauh sangat jauh di mesir.
Tetapi tetangga muslim di dekat rumah mereka masih banyak terjebak dalam kerusakan akidah ! kerusakan moral,
terjebak dalam miras, narkotika dan perzinahan.
Tidakkah, kita memikirkan bagaimana perasaan muslimin
muslimat melihat saudara muslim satu bangsa dan Negara tidak di perhatikan. Di
papua, untuk mencapai masjid saja jaraknya puluhan kilometer. Begitu banyak
muslimin disana tidak bisa sholat karena tidak ada yang mengajarkan sholat !
banyak muslimin disana keluar dari islam karena urusan social dan ekonomi.
Sedangkan islam telah mengatur tentang zakat. Tidakah kita mengetahui itu atau
pura pura tidak tahu.
Maka saya kira,
pantaslah jika saya sebut demo dan aksi aksi yang di sebut solidaritas itu
hanyalah sebuah sensasi belaka berdasar nafsu duniawi. Berlagak sok suci hanya
dengan satu dua hadits yang belajar tanpa guru. Mereka berani berfatwa dengan
celana celana ngatung dan beberapa lembar
jenggotnya.
Mesir adalah Negara beradab. Bahkan sebelum Negara kita
berdiri, mesir telah sangat lama berdiri dan peradabannya telah terkenal di
seluruh dunia. justru yang harus kita khawatirkan adalah hal yang sama terjadi
di Negara kita. Ketika rakyat dan pemerintahan pecah maka ulama yang akan
menjadi korban.
Kenapa ulama ? karena ulama akan di anggap sebagai biang baik dari pihak pemerintah atau rakyat. Dan ketika ulama
menjadi korban, maka akan semakin sedikitlah ilmu. Karena ilmu tidak di angkat
begitu saja, tetapi ilmu di angkat dengan wafatnya para ulama. Ketika ulama
tidak ada, maka para orang bodoh lah yang akan memberikan ilmu. Dan rusaklah
seluruh elemen masyrakat.
Dan saya kira, itulah peperangan dengan kerusakan serusak
rusaknya yang harus kita khawatirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar