Rabu, 28 Agustus 2013

Kemerdekaan, Untuk Siapa ?


Tujuh belas agustus 1945, presiden republic Indonesia yang pertama memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Kini, tepat enam puluh tiga tahun  sejak di terjadinya peristiwa itu, Indonesia mampu tumbuh secara mandiri dengan pesat dalam sector ekonomi makro. Tanahnya tetap subur namun banyak tergantikan oleh beton beton yang juga subur untuk gedung gedung tinggi.

Sedikit pudar secara terperinci, namun ingatan belum lupa, setahun yang lalu seorang nenek yang di usir secara paksa di suatu daerah Indonesia karena mendekati lokasi upacara 17 agustus.lalu  Apa berdayanya seorang nenek nenek renta !! di usir secara paksa dan kerass ??!! anjing anjing Negara itu bagai tak memiliki logika. Entah apa yang ada di benak binatang berbentuk manusia itu yang tega berbuat demikian. Salahkah di hari kemerdekaan nenek itu mendekat hanya untuk sekedar bangga dengan sang merah putih ? ataukah mereka berfikir nenek nenek itu akan tega memberangus orang orang yang sedang mengikuti upacara ??

Jangan salahkan mereka yang apatis terhadap bangsa Indonesia, atau sesungguhnya mereka tidak apatis, hanya sekedar menutupi keingingan untuk berbuat baik namun terhalang birokrasi yang sok suci tapi busuk di dalamnya. Kemunafikan adalah jalan pintas bagi mereka binatang binatang peliharaan Negara yang gonggongan nya selalu berkata “atas nama rakyat”.

Entah kenapa, saya cukup meringis melihat upacara di 17 agustus di istana Negara Jakarta yang saya saksikan di televise. Betapa rakyat rakyat jelata itu hanya menyaksikan upacara dari jarak yang jauh dan di luar pagar istana. Bak menonton sebuah acara pernikahan berkelas dan mereka bagaikan manusia hanya manusia yang tak sekelas dengan pejabat itu.

Salahkah jika mereka lebih di anggap sebagai warga Negara Indonesia ? tidak kah bisa para penghuni istana itu menyediakan tempat yang lebih manusiawi bagi para manusia jelata itu ? dengan tenda tenda seadanya di halaman istana saja tentu mereka akan merasa sangat bangga di anggap sebagai rakyat Indonesia yang MERDEKA !! Menghormati sang saka dengan penuh rasa cinta. Setidak tidaknya, setahun sekali bersama para pemimpinnya. Bukan di tempatkan jauh di sisi jalan seakan akan tak berguna. 

Berapa banyak undangan yang tak hadir dalam acara itu ? rakyat rakyat di pinggir jalan itu justru tidak di undang dan mereka hadir walau di bawah pohon nan jauh dari istana. Ataukah istana takut terkotori dengan sandal jepit atau sepatu mereka yang penuh tanah di pusat kota.

Kemerdekaan yang telah di rebut oleh para pejuang yang rela berkorban tenaga, harta dan nyawa. Harusnya lebih kita hargai. Bukan hanya mereka yang bergelar veteran yang menuntut kesejahteraan dan menuntut rumah rumah dinas milik Negara. Namun dengan peraturan undang undang yang baru di keluarkan, kesejahteraan mereka lebih terjamin. Setidaknya, cukup memenuhi kebutuhan.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Dan saya kira, pejuang yang hebat tidaklah meminta kepada Negara apa yang di berikan untuknya. Tetapi apa yang bisa mereka lakukan untuk negara.

Merdeka harusnya milik setiap individu di Indonesia, bukan hanya orang kota yang kaya raya tetapi juga tentunya merdeka bagi orang di pelosok negeri yang mungkin belum terjamah tangan pemerintah. Pada dasarnya kemerdekaan adalah suatu dari sebab dan akibat dan tersusun hingga timbulah kesejahteraan.

Maka kesejahteraan pun demikian. Etos kerja yang baik, birokrasi yang adil, dan semangat juang menjadi tombak utama untuk kesejahteraan. Sebaik apapun pemerintahan, namun tidak di dukung oleh sikap etos kerja yang baik dari masyarkat tentulah bagai atap tanpa tiang.

Indonesia sedang berbenah. Sebagai Negara berkembang perekonomian dan pola fikir masyarakat semakin maju dan semoga akan terus maju. Bagaimanapun engkau wahai Indonesia, engkau tetap ibu pertiwi ku. Tanah air yang kucintai.


Dirgahayu Bangsa dan Negeriku Indonesia !!

Tidak ada komentar: