oleh Deni Khaeurdin
Masih hangat dalam
fikiran kita pengesahan RAPBN 2013 oleh anggota dewan yang terhormat. Itu
artinya, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan segera di laksanakan dalam waktu
dekat ini. Ketika pada waktu sebelumnya juga sempat diadakan sidang paripurna
untuk membahas masalah BBM ini. Pada waktu itu saya sempat menyaksikan sidang
paripurna secara live di Televisi. Hingga tengah malam pada waktu itu siding
paripurna hingga berakhir dengan tidak terjadi kenaikan harga BBM. Pemerintah
menyatakan bahwa APBN (anggaran pendapatan belanja Nasional) itu `jebol` karena
mensubsidi BBM yang sebenarnya salah sasaran. BBM bersubsidi haruslah di
nikmati oleh golongan menengah kebawah. Namun pada kenyataanya justru yang
menikmati bbm bersubsidi ini adalah golongan menengah ke atas. Menyakitkan
memang, tetapi itu adalah sebuah kenyataan pahit yang harus di rasakan. Dampak
kenaikan bbm ini tentu berimbas pada semua sector perekonomian. Inflasi akan
meningkat, bahan makanan pokok akan semakin mahal dan rakyat miskin akan
semakin terjepit”. Jelas para oposisi yang secara tegas menolak kenaikan
tersebut. Dari pihak pemerintah sendiri telah mejelaskan bahwa subsidi bbm yang
membengkak ini akan di alihkan ke sector usaha pedesaan dan BALSEM (Bantuan
Langsung Sementara) kepada warga miskin. Dan masih banyak lagi alasan alasan yang
sangat logis yang di utarakan para pihak, baik opisisi yang menolak maupun
koalisi yang mendukung kenaikan harga bbm ini.
Sebagai Negara yang
menganut system DEMOKRASI tentu berbagai pendapat dan aspirasi rakyat adalah
hal utama dalam setiap pengambilan keputusan. Rakyat boleh memprotes kebijakan
kebijakan pemerintah. Termasuk ber-DEMO. Mari kita perhatikan, dari setiap kebijakan
pemerintah pasti ada yang berdemo dari berbagai pihak, mulai dari mahasiswa,
buruh, ormas dan lain sebagainya. dengan cara berdemo mereka menyampaikan
aspirasi nya.
Tulisan ini adalah
suatu bentuk aspirasi saya sebagai warga Negara untuk menyikapi demo yang
dilakukan MAHASISWA sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Saya adalah
mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Kalau buruh saja berdemo,
mengapa kita sebagai orang orang yang berpendidikan lebih dari mereka ikut
ikutan demo ?! kita lebih mempunyai profesionalitas yang kita kembangkan dari
masing masing jurusan kita. Kita lebih mempunyai pemikiran yang lebih analitis
dan kritis bahkan tindakan pun seharusnya lebih elegant dari mereka selain
kita. Saya tidak mendiskrimasi buruh dalam hal ini. Namun perlu adanya
perbandingan untuk dapat menyimpulkan.
Mari lihat Negara
tetangga singapura. Harga bbm disana sekitar Rp.17.000,- per liter. Saya pernah
berdiskusi dengan salah seorang dari KBRI di singapura tentang hal ini dia
adalah lulusan fakultas hukum universitas Indonesia .” Memang sudah saatnya
rakyat kita bisa mandiri, jangan terus di suapin sama pemerintah”. Tuturnya.
Baiklah, tatanan perekonomian kita masih
berantakan ! jauh mungkin jika di bandingkan dengan singapura. Mari kita jalan
kesana dan kita lihat bagaimana etos kerja mereka. Jangan lagi lagi menyalahkan
pemerintah. Bergerakk dong ! bukan dengan kalian demo sana sini terus ribut
sama polisi. Jalanan jadi macet, orang jadi banyak yang ketakutan sarana umum
dirusak. Apakah itu yang di namakan atas nama ‘RAKYAT’ ?? kalian teriak teriak
sama pemerintah bilang rakyat sudah tidak bodoh lagi !!! balikin sama diri kalian. Rakyat sudah tidak
bodoh lagi !! bagaimana citra kita sebagai mahasiswa kawan kawan ?? di hadapan
rakyat yang kita belaa ?? udah bukan waktunya jahit jahit mulutt mogok makan !!
sekalian aja gantung diri atas nama rakyat. . Jangan lagi ngamuk ngamuk di dalam gedung DPR ketika lagi
paripurna. Dengan argument yang kuat dan hebat kita pasti di dengar. Ga usah
lagi norak norak teriak teriak tentang justice. Kita sebagai mahsiswa punya
keistimewaan masing masing. ayo kawan kawan bangkit !! dengan kreatifitas dan
prestasi kita buat rakyat Gemetarr dengan perjuangan kita. Kita buat para
pemimpin negeri ini tercengang melihat aksi kita !! kita buat dunia berguncang
dengan prestasi kita. Harapan seperti itulah yang ada di benak setiap kita. Out
of the box !! keluar dari acara teriak teriak. Dan mari kita bergerak !! Tuhan
selalu ada di setiap niat kita !
Atas nama argumentasi,
rakyat Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar